Pages

Jumat, 30 November 2012

Ilmu Proyeksi I


I. Pengertian
Ilmu Proyeksi adalah ilmu yang mempelajari cara menggambar titik, garis, bidang, maupun benda-benda yang ada di dalam ruang pada bidang datar.
Bidang datar adalah bidang yang digunakan untuk menggambar proyeksi atau disebut bidang proyeksi.

II.Metode Proyeksi
Secara umum dalam ilmu proyeksi ada dua cara pengerjaan, yaitu :
1. Proyeksi Amerika.
2. Proyeksi Eropa.
Pada umumnya metode proyeksi eropa lebih sering digunakan, karena cara ini lebih mudah dapat dipahami.
 
III.Bidang-bidang Proyeksi.
Pada proyeksi eropa biasanya mempergunakan dua atau tiga bidang proyeksi, bidang-bidang tersebut adalah :

-Bidang Mendatar / Bidang Proyeksi I.
-Bidang yang tegak lurus bidang proyeksi I, ialah Bidang Proyeksi II.
-Bidang yang tegak lurus bidang proyeksi I dan juga tegak lurus bidang proyeksi II, disebut bidang proyeksi III.
Bidang Proyeksi cukup disebut Bidang, pada Bidang Proyeksi terdapat garis-garis yang saling berpotongan dan garis yang saling berpotongan ini disebut juga sumbu-sumbu proyeksi dengan titik O sebagai pusat perpotongan / silang sumbu.
Sumbu-sumbu Proyeksi itu adalah
1. Sumbu O – X, adalah perpotongan antara bidang I dan II
2. Sumbu O – Y, adalah perpotongan antara bidang II dan III
3. Sumbu O – Z, adalah perpotongan antara bidang I dan III.
 
IV. Fungsi Bidang Proyeksi
Berfungsi untuk memproyeksikan suatu benda yang terletak pada suatu ruang yang dibatasi oleh ketiga bidang proyeksi itu.
1. Pandangan dari atas / tampak atas, proyeksinya digambarkan pada bidang I.
2.Pandangan dari depan /muka, proyeksinya digambarkan pada bidang II.
3. Pandangan dar samping kiri, proyeksinya digambarkan pada bidang III.
 
V. Proyeksi Titik
Ada sebuah titik P pada sebuah ruang yang dibatasi oleh ke-3 bidang dan akan dicari proyeksinya pada
bidang-bidang yang membatasinya.
- Garis-garis yang ditarik dari titik P yang tegak lurus kebidang-bidang proyeksi disebut garis yang memproyeksikan garis pemroyek.
- P1, P2, P3, disebut hasil proyeksi dari titik P, pada bidang proyeksi I, II, III
OC = P1, P ; adalah jarak P ke bidang I.
OB = P2, P ; adalah jarak P ke bidang II.
OA = P3, P ; adalah jarak P ke bidang III.
PP1 // OY tegak lurus OZ & OX
PP2 // OZ tegak lurus OX & OY
PP3 // OX tegak lurus OZ & OY
Gambar 2 disamping merupakan gambar perspektif, gambar perspektif belum bisa menunjukkan bentuk dan ukuran yang sebenarnya.
Kelemahan gambar perspektif ialah :
1. Tidak mudah digambar.
2. Sulit dibaca jika menemui benda-benda yang rumit / sukar bentuknya.
Untuk mengatasinya maka digambar pada bidang yang mendatar / area yang datar yang ukuran-ukurannya mudah dapat kita pahami & amati, yaitu dengan membentangkan bidang-bidang proyeksi menjadi satu bidang datar.Dari gambar diatas dapat diketahui bahwa bidang I & III menjadi satu dataran dengan bidang II.
OX, OY, OZ, membentuk dua buah garis yang berpotongan tegak lurus.
Garis perpotongan yang datar disebut dengan sumbu mendatar, dan yang tegak lurus disebut dengan sumbu tegak.
Pada gambar tampak bahwa :
P1B & P3B tegak lurus dengan OZ (terpisah melalui busur lingkaran).
P2C & P3C tegak lurus dengan P1A
P2A tegak lurus terhadap sumbu mendatar, merupakan garis proyektor. Pada keadaan penggambaran yang sesungguhnya, garis harus dibuat lebih tipis dari pada garis gambar.
P2 & P3 terhadap sumbu mendatar adalah sama (a=b) dan merupakan jarak titik P terhadap bidang I.
P1 & P2 sama jaraknya terhadap sumbu tegak atau jarak titik P terhadap bidang III.
Sedangkan titik P terhadap bidang II adalah OB.

VI.Kesimpulannya
OC = AP2 = BP3 –> Jarak titik P terhadap bidang I.
OB = AP1 = CP3 –> Jarak titik P terhadap bidang II.
OA = BP1 = CP2 –> Jarak titik P terhadap bidang III.
Kita hanya melihat proyeksi titik P itu saja, sedangkan titik P yang kita cari proyeksinya tidak kita gambarkan lagi. –> Ilmu yang kita pelajari / ilmu proyeksi.
Sehingga dengan melihat ke-3 gambar (hasil proyeksi) tersebut maka seorang pelaksana dapat membuat benda yang diinginkan pemesan.
Klik disini untuk mendownload file dalam bentuk PDF
Klik disini untuk mendownload soal Ilmu Proyeksi Titik


Pustaka :
Kardun. 1992. Ilmu Proyeksi. Jakarta : PT Pradnya Paramita.

Senin, 05 November 2012

seni budaya

GAMBAR BENTUK

A.      Konsep Gambar Bentuk
Gambar bentuk merupakan gagasan bentuk yang diwujudkan diatas bidang gambar melalui kemahiran tangan dengan media titik, garis, bidang, bentuk, warna, tekstur, dan gelap terang yang dibuat dengan memperhatikan ketepatan bentuk dan perspektif, proporsi serta komposisi sehingga menghasilkan karya yang indah.
B.      Ragam Bentuk
Bentuk benda dapat dibedakan antara geometris dan nongeometris. Bentuk geometris merupakan bentuk beraturan dan bentuk dasar benda, sedangkan bentuk non geometris merupakan bentuk yang tidak beraturan. Bentuk juga dapat dibedakan menjadi 3 bentuk yakni bentuk kubistis, silindris, dan bebas.
1.       Bentuk Kubistis merupakan bentuk benda-benda yang menyerupai kubus, contoh: lemari

2.       Bentuk Silindris merupakan bentuk dasarnya menyerupai bulat, contoh: gelas

3.       Bentuk Bebas merupakan benda yang bentuknya tidak beraturan, contoh: sayuran

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 

Blogger news

Blogroll

About